Senin, 27 Februari 2017

SYARAT-SYARAT JADI DESAINER GRAFIS


Semakin ke sini, peluang kerja sebagai desainer grafis semakin luas dan seru. Jika memenuhi persyaratannya, kamu bisa banget sukses berkarier di media, agency, startup, dan berbagai perusahaan digital, entah sebagai bagian dari perusahaan besar atau mengelola usaha desain kamu sendiri.

Berikut syarat-syarat menjadi desainer grafis yang oke punya.

1. Punya latar belakang pendidikan desain grafis.
Idealnya, dari jurusan kuliah Desain Komunikasi Visual (DKV) atau minimal yang berkaitan, karena seorang desainer grafis wajib paham banget ilmu desain, seperti komposisi dan warna. “Kalau sekadar bisa menggunakan software desain atau editing, sih, sama aja kayak operator digital,” jelas Raras.

2. Up to date dengan perkembangan teknologi
karena software desain semakin kesini semakin banyak dan beragam. Tiap bulan, ada aja software baru!

3. Memahami karakter masing-masing perusahaan dan klien.
Seorang desainer grafis harus bisa menyesuaikan desain dengan pakem, kebutuhan, dan target klien tempat ia bekerja. “Biasanya fresh graduates hobi bikin desain yang “menggelegar”, padahal mungkin kliennya cuma mau desain yang sederhana dan nggak butuh desain yang sedemikian hebohnya.” kata Raras.

4. Punya idealisme dan ciri khas.
Karya seorang desainer grafis memang harus fleksibel sesuai kebutuhan klien, namun ia juga harus tetap idealis dan punya ciri khas dalam setiap karyanya (tapi jangan jadi bertentangan  dengan poin nomor 4, ya!). Kalau merasa belum bisa menemukan ciri khas, no worries! Ciri khas biasanya akan berkembang seiring meningkatnya jam terbang, kok.

5. Punya portofolio
berisi hasil desainmu, karena portofolio merupakan “modal” seorang desainer grafis saat mencari pekerjaan. Tenang, portofolio bisa berupa tugas kampus atau proyek pribadi kamu, kok.
portfolio YouthmanualContoh portfolio digital

6. Inisiatif.
Inisiatif grafik desainer harus tinggi, lho. Contoh yang paling umum adalah melakukan riset tentang klien/proyek yang ia kerjakan, serta memberikan beberapa alternatif desain kepada klien. Kata Raras, “Saat mengajukan beberapa alternatif desain, biasanya aku “mengarahkan” klien ke alternatif yang menurutku paling oke. Tapi kalau akhirnya desain yang dipilih klien bukan yang sesuai mau kita, ya harus rela.”

7. Tabah menghadapi revisi.
Kamu suka ngomel dan komplen saat menghadapi revisi? Kalau gitu mendingan, bhay! Nggak usah jadi desainer grafis! Soalnya, suka nggak suka, revisi adalah makanan sehari-hari seorang desainer grafis.

8. Teliti.
Nggak cuma teliti kepada tampilan dan layout keren, seorang grafis desainer juga harus teliti terhadap teks, ukuran, catatan revisi, dan sebagainya. Jangan sampai ada teks yang ketinggalan dimuat atau revisi yang kelupaan di-update.

9. Punya kemampuan komunikasi yang baik
 karena desainer grafis bekerja dalam tim. Jika kerja di majalah, misalnya, dia harus bisa berkomunikasi dengan tim redaksi.

10. Punya pandangan seperti anak kecil.
Ini pesan dari Raras, “Jadilah seperti anak kecil, yang imajinatif dan mau terus belajar.” Great point!
Share:

Lokasi Kami

Facebook Badge

Diberdayakan oleh Blogger.