Senin, 27 Februari 2017

4 TIPS MEMBUAT TIPOGRAFI & PERMASALAHAN DALAM DESAIN GRAFIS




Tipografi adalah hal yang penting bagi desainer grafis untuk dipelajari. Tidak mempelajari tipografi dapat dengan mudah membuat sebuah desain menjadi kacau dan tak beraturan. Juga tak menutup kemungkinan membuat konflik-konflik yang cukup mengganggu dalam sebuah desain. Konflik yang disebabkan oleh teks dapat menghalangi penyampaian pesan yang berarti juga kegagalan dalam desain grafis.

Ada beberapa faktor yang membuat teks menimbulkan konflik dalam desain, diantaranya adalah :

1.    Menggunakan Font yang Terlalu Banyak

Kebanyakan desainer pemula mengira bahwa menggunakan banyak font dapat membuat desain tampil tidak monoton dan membosankan. Hal itu salah! Menggunakan font yang terlalu banyak dapat membuat desain kacau dan membuat pembaca bingung.

Cukup gunakan tidak lebih dari 3 font saja dalam desain. Untuk desain dengan format yang lebih sederhana seperti logo, 2 font mungkin sudah terlalu banyak. Meminimalkan penggunaan yang berbeda dalam satu desain akan membuat desain tampil harmonis, jelas, dan tentu akan lebih mudah bagi pembaca menangkap isi pesan yang tampil dalam desain.

2.    Menggunakan Font yang Terlalu Mirip

Ok, mungkin kamu sudah praktekkan poin satu diatas dengan tidak menggunakan font yang terlalu banyak. Sekarang kamu menggunakan hanya dua font, yaitu Times New Roman dan Georgia. Tetap saja salah! lho? salah lagi!?

 Yap! Times New Roman dan Georgia adalah font jenis serif (berkaki) yang cukup mirip dan sulit untuk dibedakan. Penggunaan font yang mirip seperti ini terkesan seperti terdapat error dalam desain. Ini juga salah satu konflik yang dapat membuat desain terlihat tidak profesional.

3.     Tidak cukup kontras

Konflik lain yang timbul bisa diakibatkan oleh tidak cukup kontras yang diberikan pada teks. Hal ini tentu fatal karena pembaca tidak dapat membaca pesan yang kamu sampaikan melalui teks. Dalam hal ini, mempelajari teori warna mungkin hal yang bagus untuk meningkatkan kemampuan sehingga terbiasa bermain dengan kontras pada warna.

4.    Flat

Konflik pada teks juga bisa timbul ketika teks pada desain tampil flat alias rata. Tidak ada identifikasi terhadap judul, sub judul, sub keterangan, dll. Mungkin kamu pernah meliat desain semacam ini di banner-banner iklan lalu bertanya dalah hati : "ini banner tentang apa ya?"

Sebagai solusi, kita bisa memainkan skala, kontras, jarak, dan jenis font untuk membedakan secara jelas. Desain yang baik adalah desain yang membuat pembaca dengan mudah mengenali yang mana poin paling penting dan yang mana yang kurang penting hingga pembaca pun dituntun karenanya.
Dan hal terpenting selain point of interest adalah penggunaan warna baik objek, font, ataupun  background juga mempengaruhi kenyamanan pembaca dalam memahami apa yang akan disampaikan oleh desainer itu sendiri. Dan satu lagi yang harus diperhatikan oleh desainer grafis yakni penggunaan ruang kosong atau space pada bidang desain yang mana bila terlalu banyak objek atau font yang digunakan dalam satu buah bidang desain maka akan membuat penikmat atau pembaca menjadi kurang bisa fokus dan berakibat miss communicaton atau kesalah pahaman. Untuk itu maka diperlukan perancangan konsep awal terlebih dahulu sebelum mengeksekusi ide yang akan dituangkan.


Maka apabila ke-empat poin diatas bisa anda kuasai apalagi sampai ke akar-akarnya maka dijamin anda akan menjadi desainer grafis profesional. 
Share:

Lokasi Kami

Facebook Badge

Diberdayakan oleh Blogger.